Mendengkur tak hanya berisik dan mengganggu teman tidur. Gangguan tidur
akibat penyempitan saluran pernapasan ini juga berpotensi memicu masalah
kesehatan serius, bahkan dalam kasus tertentu bisa memicu kematian.
Ketika
tidur, bagian belakang tenggorokan menyempit ke bawah sehingga tanpa
sadar akan menggetarkan jaringan sekitar saar kita mengambil napas.
Namun, ada pula yang getaran terjadi akibat penyempitan jalan napas di
daerah mulut atau hidung.
Penyempitan
saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh
terhambat.
Ada dua tingkatan mendengkur. Pertama, sindrom
resistensi saluran napas bagian atas, di mana ada perlawanan aliran
udara yang membuat penurunan kadar oksigen. Kedua, sindrom sleep
apnea-hypopnea obstruktif, di mana terjadi peningkatan resistensi yang
membuat asupan oksigen semakin berkurang dan seringkali membuat kita
bangun.
Bagaimana menghentikannya? Yang utama adalah perhatikan
kualitas tidur. Bisa dengan membiasakan olahraga secara teratur untuk
mengurangi lemak tubuh, hindari konsumsi obat sebelum tidur, dan lakukan
relaksasi otot. Biasakan pula tidur pada waktu yang teratur setiap
malam dengan durasi cukup.
Lakukan pula latihan berikut untuk mengurangi intensitas dengkuran:
- Katakan a-e-i-o-u dengan keras tiga kali sehari.
- Tutup mulut dan kerutkan bibir. Tahan selama 30 detik.
- Dengan mulut terbuka, gerakkan rahang ke kanan dan tahan selama 30 detik. Ulangi ke arah kiri.
- Dengan mulut terbuka, kontraksikan otot di bagian belakang tenggorokan berulang selama 30 detik.