Bayi dan Anak

More kode warna »
Headlines News :

UNDER KONSTRUKSI - UNDER KONSTRUKSI - UNDER KONSTRUKSI

Pengetahuan

More kode warna »
">Index »'); document.write('

?max-results=10">Label 1');
?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
Tampilkan postingan dengan label Tipsbayi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tipsbayi. Tampilkan semua postingan

Makanan yang perlu dihindari bayi

Jangan sembarangan dalam memilih makanan padat pertama bagi bayi Anda. Kesalahan dalam memberi makanan padat pada bayi dapat menyebabkan alergi maupun gangguan kesehatan lainnya.

Yang perlu dihindari pemberian makanan padat berikut pada bayi di usia dini:

1. Kacang

American Academy of Pediatrics (AAP) mengklaim bahwa tidak ada bukti bahwa menunda pengenalan makanan padat tertentu dapat mencegah alergi makanan. Tetapi Anda perlu berhati-hati ketika memberikan kacang pada bayi karena kacang adalah alergen yang paling umum.

Tunggu hingga bayi berusia lebih dari satu tahun sebelum Anda memberikan kacang atau makanan lain yang terbuat dari kacang. Waspadai efek samping seperti ruam alergi pada bayi setelah makan produk kacang.

2. Madu

Madu tidak cocok diberikan pada tahun pertama bayi karena dapat menimbulkan kondisi lengket di tenggorokan. Bukan itu saja, madu juga mengandung gula yang tidak baik jika bayi diberikan makanan yang terlalu manis lebih dini.

Madu juga mengandung spora Clostridium botulinum, meski spora ini tidak berbahaya untuk orang dewasa tetapi dapat menyebabkan botulisme pada bayi. Gejalanya adalah sembelit, kurang nafsu makan, dan kelesuan.

3. Gandum

Gandum dapat bersifat sebagai alergen, meskipun itu jarang sekali terjadi. Penyebabnya adalah kandungan gluten pada gandum serta protein yang susah dicerna dan dapat menyebabkan ruam kulit, diare, sembelit, atau kesulitan tidur karena rasa tidak nyaman pada perut.

4. Jus

Jangan memberi bayi minum jus ketika usianya masih di bawah enam bulan. Jus mengandung gula yang tidak memberikan manfaat gizi yang tidak dapat Anda temukan dalam buah utuh.

Meskipun jus buah seperti jeruk dan anggur dikemas dengan vitamin C, jus tersebut bersifat sangat asam dan dapat menyebabkan masalah pada perut dan sistem pencernaan bayi terganggu.

5. Putih telur

Telur adalah sumber protein, vitamin D, dan berbagai vitamin dan mineral lainnya, tetapi jangan memberikan telur pada bayi yang masih muda terlebih dahulu. Putih telur dapat memicu alergi pada bayi.

Kebanyakan dokter tidak akan merekomendasikan pemberian telur secara keseluruhan untuk bayi kurang dari satu tahun. Dokter anak mungkin akan memberikan kuning telur saja tanpa putih telur pada bayi usia 7 sampai 10 bulan.

Ketika mengenalkan makanan baru pada bayi, tunggu hingga 2 sampai 3 hari sebelum mengenalkan makanan lain untuk mengawasi reaksi alergi yang terjadi termasuk gejala diare, ruam, atau muntah.

6. Stroberi

Stroberi merupakan buah favorit yang sehat karena dikemas dengan antioksidan dan vitamin C yang baik dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga kecuali bayi Anda. Selain bersifat asam, stroberi juga alergen yang potensial dan dapat menyebabkan ruam atau reaksi lain.

Dokter merekomendasikan untuk menunda pemberian stroberi sampai setidaknya bayi berusia satu tahun. Berikan dtroberi dalam potongan-potongan kecil atau dihaluskan agar bayi tidak kesulitan dalam menelan.

7. Coklat

Coklat mengandung kafein dan gula yang tinggi, sehingga tidak baik jika diberikan kepada bayi di bawah usia satu tahun.

Imunisasi Bayi

Menurut penuturan disalah satu webside imunisasi merupakan tahap yang penting, berikut seputar pertanyaan yang sering ingin diketahui :

Apakah tidak mengapa jika bayi menerima banyak suntikan sekaligus?

Ya, tidak mengapa. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tubuh anak – termasuk bayi – dapat menerima beberapa suntikan sekaligus. Jadi, menerima beberapa vaksinasi sekaligus merupakan hal yang aman bagi bayi Anda. Vaksin kombinasi (vaksin combo) dapat membantu melindungi anak Anda dari beberapa jenis penyakit dengan sekali suntikan.

Bukankah bayi memiliki kekebalan alami?

Bayi memang memperoleh semacam kekebalan (perlindungan) sementara dari ibunya selama beberapa minggu pertama kehamilan, namun hany terhadap jenis penyakit yang mana sang ibu juga kebal terhadapnya. Antibodi ini biasanya tidak bertahan lama, sehingga bayi menjadi rentan terhadap penyakit.

Bukankah sudah banyak penyakit yang berhasil diatasi?

Dengan program imunisasi, memang terlihat banyak penyakit yang dulunya banyak ditemui, sekarang sudah jarang timbul di tengah-tengah masyarakat. Namun para ahli menyimpulkan, jika program imunisasi dihentikan, atau dikurangi intensitasnya, yang ditakutkan adalah timbulnya kembali berbagai penyakit tersebut sebagai wabah.

Benarkah sebagian vaksinasi dapat menyebabkan autis?

Berbagai penelitian yang telah diadakan telah sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara imunisasi/vaksinasi dengan autis.

Dapatkah saya menunggu hingga anak saya masuk sekolah, kemudian mengejar ketinggalannya dalam program imunisasi?

Walaupun bisa, namun para ahli menyarankan agar segera melakukannya, ketika anak masih bayi. Dengan demikian, si anak sejak bayinya akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya. Mereka selalu mengatakan, “Lebih baik terjadwal daripada mengejar ketinggalan!”

Mengapa anak saya harus diberi vaksin cacar, padahal cacar bukan penyakit yang berbahaya?

Cacar bisa menjadi penyakit berbahaya untuk anak-anak jika bagian yang melepuh terinfeksi. Lebih baik berjaga-jaga.

Anak saya sedang sakit. Apakah ia tetap bisa disuntik vaksin?

Secara umum tidak mengapa. Coba konsultasikan dengan dokter Anda, namun pada umumnya, tidak mengapa jika imunisasi dilakukan pada anak-anak yang sedang sakit ringan seperti pilek, demam ringan, atau diare.

Jadwal Imunisasi Bayi dan Anak

Jenis Vaksin Umur Pemberian Vaksinasi
Bulan Tahun
Lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12 18
BCG 1 kali














Hepatitis B 1 2
















Polio

1
2
3


4
5




DTP

1
2
3


4
5

6 (Td) 7 (Td)
Campak






1




2


Hib

1
2
3

4







Pneumokokus (PVC)

1
2
3
4








Influenza





Diberikan 1 tahun 1 kali
Varisela







1 kali
MMR








1


2


Tifoid










Setiap 3 tahun
Hepatitis A










2 kali – interval 6-12 bulan
HPV















3 kali
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Cara Kerja Imunisasi

Imunisasi dimaksudkan untuk melindungi anak-anak dari serangan penyakit menular, dengan cara membantu tubuh mereka melawan berbagai penyakit tersebut.
Dalam proses imunisasi, bayi atau anak akan diberi vaksin dan biasanya dengan cara disuntik. Vaksin ini sebenarnya mengandung kuman dari penyakit tertentu yang sudah dilemahkan. Ketika kuman lemah tersebut disuntikkan ke dalam tubuh bayi/anak, maka tubuhnya akan bereaksi dengan memproduksi antibodi untuk melawannya.
Dengan demikian, nantinya ketika kuman penyakit yang sebenarnya menyerang sang bayi/anak, antibodi yang sudah diproduksi sebelumnya akan dapat mengalahkannya.
imunisasi bayi

Sekilas tentang Antibodi

Setiap bayi terlahir dengan sistem kekebalan tubuh yang lengkap, yang terdiri dari sel, kelenjar, organ dan cairan yang tersebar di seluruh tubuhnya untuk melawan bakteri dan virus yang menyerang.
Sistem kekebalan tubuh ini akan mendeteksi kuman yang masuk ke dalam tubuh sebagai “penyusup berbahaya” dan menganggapnya sebagai antigen. Selanjutnya ia akan memproduksi sebuah substansi protein yang bernama antibodi untuk melawan kuman tersebut.
Sistem kekebalan tubuh yang normal dan sehat dapat memproduksi jutaan antibodi seperti ini untuk mempertahankan diri terhadap ribuan serangan setiap harinya. Semua ini berlangsung secara alami, sehingga setiap orang tidak merasakan proses serangan dan pertahanan ini.
Banyak antibodi yang menghilang setelah berhasil menghancurkan antigen penyusup, namun sel-sel yang terlibat dalam produksi antibodi tetap bertahan dan menjadi “sel memori”. Sel memori ini akan mengingat antigen penyusup yang pernah menyerang dan akan terus melawannya setiap kali antigen tersebut mencoba menyerang lagi, bahkan hingga puluhan tahun. Perlindungan ini dikenal dengan imunitas.

Vaksin: Antigen yang Sudah Dilemahkan

Vaksin mengandung antigen yang biasa menimbulkan penyakit, namun antigen dalam vaksin ini sudah dibunuh atau dibuat sangat lemah. Sehingga, ketika vaksin disuntikkan ke dalam jaringan lemak atau otot bayi/anak, antigen yang terkandung di dalamnya tidak akan cukup kuat untuk menimbulkan gejala penyakit yang bersangkutan, namun cukup untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.
Jadi, dengan imunisasi, anak-anak diharapkan dapat memperoleh imunitas terhadap berbagai penyakit tanpa harus menderita penyakit tersebut terlebih dulu.

Resiko Parasetamol pada Anak

Hati-hati memberikan obat turun panas pada anak. Salah satunya adalah parasetamol, sebab penelitian terbaru membuktikan obat ini dapat meningkatkan risiko asma dan alergi.

Tidak diketahui pasti apa penyebabnya, para peneliti masih harus melakukan uji klinis untuk memastikannya. Peneliti juga belum tahu persis berapa dosis yangbisa menyebabkan efek samping semacam itu.

Namun adanya keterkaitan antara parasetamol dengan risiko asma telah dibuktikan oleh para ahli dari University of Otago di Wellington. Untuk mengungkapnya, para ahli mengamati 505 bayi dan 914 anak usia 5-6 tahun.

Penelitian ini mengungap, penggunaan parasetamol pada bayi berusia kurang dari 15 bulan dapat meningkatkan risiko asma hingga 2 kali lipat. Sementara pada usia 6 tahun, parasetamol meningkatkan risiko alergi hingga 3 kali lipat.

"Kami pikir efek ini lebih terkait dengan jangka waktu pemakaian, bukan dosisnya. Semakin sering digunakan, parasetamol efek sampingnya makin besar," ungkap Prof Julian Crane yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Ninemsn, Senin (29/11/2010).

Prof Crane juga menegaskan bahwa efek samping ini tidak akan muncul serta merta hanya dalam beberapa kali pemakaian. Oleh karena itu orangtua tidak perlu khawatir selama penggunaan parasetamol tidak berlebihan.

Meski ada keterkaitan antara parasetamol dengan risiko asma, tidak tertutup kemungkinan adanya faktor lain yang mempengaruhi. Oleh karena itu Prof Crane mendukung adanya penelitian lebih lanjut untuk mengungkan.

Asuh Anak di Usia Emas

Perkembangan otak anak mencapai 90 persen ketika memasuki usia lima tahun pertama. Dan, usia 0-3 tahun merupakan masa emas atau golden age, di mana stimulasi yang terjadi sangat memengaruhi kepribadiannya di kemudian hari.

Orangtua sangat dianjurkan untuk memberi perhatian lebih kepada anaknya di masa emas. Ada dua unsur yang sebaiknya menjadi fokus perhatian orangtua dalam menangani anak di usia emas.

1. Kasih sayang dan Perhatian
Menghabiskan waktu bersama keluarga memang menjadi hal yang langka, terutama di tengah masyarakat urban. Seperti pengalaman presenter Donna Agnesia dan suaminya Darius Sinathrya. Tapi sepadat apapun rutinitas pekerjaan, mereka harus tetap meluangkan perhatian penuh terhadap anak-anak mereka. Salah satu bentuk pemberian kasih sayang dan perhatian bagi anak dapat dibangun dengan cara yang sederhana. Misalnya, pemberian reward atau pujian.

2. Simulasi
Agar perkembangan anak di usia emas tak terlewatkan, orangtua dianjurkan sedini mungkin mengajarkan anak untuk mendengar, berbicara, dan bersikap. Bisa dimulai dengan mengajak komunikasi anak sejak dalam kandungan. Ini untuk merangsang perkembangan motorik dan otak anak.

Mengajarkan bahasa sejak usia dini sangat berpengaruh terhadap tingkah laku anak di masa depan. Dan perlu hati-hati, anak usia dua tahun sangat suka menirukan apa yang dia lihat dan dengar. Karenanya, jangan sampai kita memberi contoh keliru.

Rasulullah SAW bersabda: “Belajar di waktu kecil ibarat mengukir di atas batu”, akan terus berbekas sampai dewasa nanti. Usia dini (di bawah 6 tahun) merupakan masa-masa emas (golden age). Pada masa ini terjadi perkembangan syaraf otak yang luar biasa. Anak akan mudah sekali menerima informasi dan menyerap fakta yang diinderanya. Dengan begitu jangan pernah melewatkan masa-masa emas ini karena tidak akan pernah kembali. Ajarkan Islam pada mereka, tentu dengan cara dan bahasa yang yang tepat sesuai dengan tahap perkembangannya. Bacaan-bacaan shalat yang masih kita hafal sampai sekarang bukankah juga yang diajarkan dan dihafalkan waktu kecil?

Biasakanlah mengucapkan kalimat-kalimat thoyibbah seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar saat kita dan anak-anak melihat keindahan ciptaanNya dan mensyukuri semua nikmatNya. Bacakan buku-buku cerita tentang Rasulullah, agar anak mengenal nabinya sekaligus menjadikannya sebagai idola. Membacakan buku cerita disamping akan mendekatkan kita dengan si kecil juga akan sangat membantu mengasah perkembangan bahasanya. Gunakan kesukaan anak melakukan eksplorasi di usia ini dengan memberikan stimulasi sebanyak-banyaknya dengan tetap memperhatikan kemampuan anak.

Untuk menanamkan rasa kepeduliannya terhadap orang lain, ajaklah anak untuk beramal, misalnya dengan memberikan sedekah kepada peminta-minta atau biarkan anak yang memasukkan uang di kotak infak ketika mengikuti kajian-kajian keIslaman. Ajaklah anak berdiri disamping kita setiap akan melakukan shalat lima waktu. Pakaikan mukena atau sarung kecil yang nyaman, biar anak juga tahu bahwa aurat harus ditutup ketika melakukan shalat. Biarkan dia mengerakkan badan sebisanya, dan sangat mungkin belum sampai salam si kecil sudah berlari.

Dengarkan ayat-ayat Al-Qur’an sesering mungkin. Ajaklah dia duduk disamping kita saat membaca Al-Qur’an. Jangan kaget, kalau tiba-tiba si kecil lancar membaca salah satu Surat yang pernah dia dengar, walau mungkin mahrojnya belum sempurna. Biasakan mengucapkan doa sebelum dan sesudah makan, sebelum dan setelah bangun tidur, dan juga doa-doa lain yang biasa kita ucapkan. Sering-seringlah diajak ke tempat-tempat pengajian agar anak terbiasa dalam majlis-majlis ilmu. Dan jangan lupa, untuk anak perempuan biasakan menutup aurat dengan busana muslimah yang mungil. Pilihlah bahan yang enak dipakai agar anak merasa nyaman. 
Semoga anak-anak kita menjadi cahaya mata yang menyejukkan

Daya Pikat Madu

Madu memang memang menakjubkan. Terlepas dari kandungan nutrisinya yang tinggi, madu mengandung senyawa unik yang tak memungkinkan bakteri tumbuh subur di dalamnya. Berikut adalah sejumlah keunggulan madu :

1. Pemanis pengganti gula Rasanya yang manis dengan kandungan 69 persen glukosa dan fruktosa dapat digunakan sebagai pengganti gula.

2. Mengikis lemak Setiap sendok teh madu memang mengandung lebih banyak kalori dibandingkan gula. Madu mengandung sekitar 64 kalori, sedangkan gula 50 kalori. Tetapi, madu memiliki keunggulan untuk meluruhkan lemak tubuh saat dicampur dengan air hangat atau lemon.

3. Mudah dicernaMadu mudah dikonversi menjadi glukosa dalam tubuh dan mudah dicerna.

4. Sumber vitamin dan mineral Ada banyak jenis madu di pasaran. Sebelum membeli, sebaiknya periksa dahulu kandungan gizi sesuai kebutuhan Anda. Usahakan memilih madu organik.

5. Antioksidan Kandungan nutraceuticals di dalam madu membantu menangkal radikal bebas dari tubuh. Ini penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

6. Meningkatkan energi Madu mengandung karbohidrat sehingga berperan membantu memulihkan energi yang hilang. Itulah mengapa ketika sedang lemas lantaran sakit, banyak yang menyarankan konsumsi madu.

7. Memperbaiki kerja ototSejumlah penelitian menunjukkan bahwa madu berperan efektif mengontrol kadar gula darah selama aktivitas.

8. Melegakan tenggorokanMadu memiliki sifat antibakteri yang membantu memperbaiki sistem pencernaan. Cukup efektif mengurangi sakit tenggorokan dan gangguan pencernaan di pagi hari. Tambahkan beberapa satu sendok makan madu ke dalam jus jahe, dan konsumsi dua kali sehari untuk mengobati sakit tenggorokan.

Bahaya Madu Bagi Bayi

Madu memiliki sejuta manfaat. Nutrisinya menjadi andalan dalam penyembuhan dan perawatan kecantikan. Asal memperhatikan aturan konsumsinya, madu sangat menunjang kesehatan tubuh.

Sekedar mengingatkan agar madu tak diberikan kepada anak usia di bawah satu tahun. Kandungan Clostridium Botulinum atau Botulinum Toxin dalam madu memiliki efek yang berpotensi merusak tubuh anak di usia bayi.

Senyawa tersebut berperan melumpuhkan otot-otot dan memiliki efek botoks untuk menghilangkan kerutan di wajah. Anak usia satu tahun ke bawah belum memiliki kemampuan yang baik untuk merespons senyawa ini sehingga dapat menyebabkan kejang otot, seperti otot paru-paru.

Madu lebih baik dikonsumsi anak berusia di atas dua tahun, karena sistem kekebalan tubuh mereka sudah lebih kuat dibanding anak yang berumur di bawah satu tahun. Selain faktor usia, jenis madu juga perlu menjadi perhatian. Sebuah studi memperlihatkan efek buruk madu murni yang berpotensi memicu reaksi alergi atau keracunan makanan seperti, kram perut, diare, mual, muntah dan demam.

Alasannya, madu murni tidak melewati tahap pasteurisasi sehingga spora dan serbuk sari berpotensi tumbuh di dalamnya. Seperti kita tahu, madu merupakan zat manis pekat yang diproduksi lebah, salah satu jenis serangga pemakan nektar bunga dan serbuk sari.

Direkomendasikan agar mengonsumsi madu yang telah dipasteurisasi untuk mencegah efek buruk. Terutama untuk anak usia satu tahun ke bawah, karena efek alergi bisa sangat serius. Madu mengandung spora botulisme yang bisa menyebabkan penyakit serius bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak. Sebab, anak-anak di bawah usia satu tahun umumnya tidak memiliki kemampuan untuk melawannya.

Resep Bubur Beras Merah Wortel

Bahan Bubur Beras Merah Wortel:
* 2 sdm tepung beras merah
* 100 ml air matang
* 200 ml ASI (2 sdm susu formula I larutkan ke dalam 200 cc air)
* 60 g wortel, rebus, haluskan

Cara Membuat Bubur Beras Merah Wortel:
1. Larutkan tepung beras merah ke dalam air, aduk hingga rata.
2. Masak di atas api kecil hingga matang. Masukkan wortel, aduk rata. Angkat.
3. Tuangkan ASI atau susu formula I cair. Aduk hingga rata.

Untuk 2 porsi
Nilai gizi per porsi:
Energi: 84 Kkal
Protein: 2,8 g
Lemak: 1,1 g
Karbohidrat: 15,7 g

Shaken Baby Syndrome (SBS)

Shaken Baby Syndrome (SBS), yang dapat di-Indonesiakan sebagai Sindrom Bayi Yang Digoncang adalah sebuah istilah yang digunakan untuk kasus penyiksaan terhadap bayi.

Pada kasus SBS, biasanya si bayi digoncang-goncangkan dengan kuat oleh orang dewasa yang sedang marah dan biasanya dimaksudkan untuk menghentikan tangisan atau rengekan bayi.

Shaken Baby Syndrome biasa menimpa anak berusia di bawah 1 tahun dan dapat mengakibatkan cedera otak parah yang permanen, cedera urat saraf tulang belakang, pendarahan pada mata, bahkan kematian.

Seberapa Umumkah Shaken Baby Syndrome?

Untuk Indonesia, kami tidak memiliki data yang ajurat. Namun sebagai gambaran, di Amerika terdapat sekitar 1000 hingga 1500 kasus setiap tahunnya. Sebagian besar korban SBS adalah bayi berusia 3 – 8 bulan. Ada juga kasus yang lebih sedikit ditemukan pada balita hingga yang nerusia 4 tahun.

Dan… 25% anak yang mengalami Shaken Baby Syndrome di Amerika mengalami kematian.

Apa yang Menyebabkan Shaken Baby Syndrome?

Bayi memiliki otot leher yang sangat lemah. Namun ia memiliki kepala yang berat dan besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuh mereka. Otak bayi sangatlah rentan dan memerlukan ruang untuk tumbuh. Karena itulah terdapat rongga atau celah antara tengkorak kepala dan otaknya yang dapat mendukung pertumbuhan tersebut.

Jika Anda mengoncangkan bayi Anda dengan kuat, ini dapat menyebabkan otak si kecil berpindah tempat dalam rongganya. Selanjutnya jaringan otak si bayi akan membengkak dan pembuluh darahnya bisa robek.

Biasanya, bayi yang mengalami Shaken Baby Syndrome akan mengalami pendarahan otak, pendarahan pada mata serta cedera pada urat saraf tulang belakang atau leher. Sebagian bayi juga memperlihatkan memar dan tulang rusuk yang retak.

Cara memijat bayi

Pijat bayi sebenarnya tidak hanya bermanfaat untuk fisik si kecil, tetapi juga bisa menjadi sarana dimana Anda dan bayi Anda bisa berduaan dalam suasana rileks dan menyenangkan. Bahkan, bagi para ibu baru yang terkena depresi pasca melahirkan, salah satu obatnya adalah aktifitas yang satu ini, pijat bayi!

Pijat bayi sudah semakin populer belakangan ini, sehingga jika Anda ingin belajar secara langsung, sekarang sudah banyak klinik, bidan dan rumah sakit yang mengadakan kelas pelatihan pijat bayi, terutama di kota-kota besar.

Berikut kami beberkan langkah-langkahnya, disertai dengan gambar.

Teknik pijat bayi yang kami jelaskan di sini cocok untuk bayi yang belum bisa merangkak. Oya, satu hal penting sebelum Anda memulai, jangan memijat bayi Anda sesaat sebelum maupun sesudah minum ASI/makan, ataupun ketika ia sudah mengantuk. Lokasinya bisa di mana saja yang nyaman untuk Anda berdua. Yang jelas, sebaiknya dilakukan di atas lantai dan dialas dengan handuk. Siapkan juga semangkuk kecil minyak (minyak zaitun dan virgin coconut oil paling bagus).

pijat bayi kaki
Kaki – bagian ini merupakan bagian yang terbaik untuk memulai pijatan, karena merupakan bagian yang paling tidak sensitif diantara bagian tubuh bayi yang lain. Colek sedikit minyak, mulai pijat dengan kedua tangan Anda secara perlahan, mulai dari daerah paha, terus ke bawah. Buatlah pijatan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri Anda. Gerakan pijatan harus selembut mungkin, meniru gerakan memerah susu. Pindah ke kaki yang sebelahnya lagi dan lakukan pijatan yang sama.



pijat bayi telapak kaki

Telapak Kaki – Ambil salah satu telapak kakinya dan secara lembut putarlah beberapa kali ke arah kiri, lalu ulangi lagi ke arah kanan. Setalah itu, pijatlah punggung telapak kakinya mulai dari arah mata kaki ke arah jari-jari kaki. Pindah ke telapak kaki satunya dan ulangi seperti itu.


pijat bayi tumit






Tumit – Gunakan ibu jari Anda untuk memijat dengan membentuk lingkaran pada tumit bayi Anda


pijat bayi jari kaki

Jari Kaki – Bagian ini adalah penutup dari pijatan bagian kaki bayi. Peganglah jari mungilnya satu per satu menggunakan ibu jari dan telunjuk Anda, kemudian secara lembut tariklah searah dengan jarinya sehingga jari-jari Anda terlepas di ujung jari kaki bayi. Lakukan untuk kesepuluh jari kakinya.





pijat bayi lengan 

pijat bayi telapak tangan Lengan – Ambil salah satu lengannya dan lakukan gerakan seperti yang Anda lakukan terhadap kakinya – gerakan seperti memerah susu, mulai dari ketiaknya, terus hingga ke pergelangan tangan. Kemudian pegang telapak tangannya, dan putar-putar secara perlahan beberapa kali, ke arah kanan dan kiri. Pindah ke lengan satunya lagi dan lakukan hal yang sama.






Telapak Tangan – Dengan menggunakan ibu jari Anda, pijatlah telapak tangan bayi Anda dengan gerakan memutar.

 

pijat bayi jari tangan 

pjat bayi dada
pijat bayi dada bawah




Jari Tangan – Sama seperti jari-jari kaki, secara lembut ambil satu per satu jari tangannya menggunakan ibu jari dan telunjuk Anda, lalu tarik secara perlahan.



pijat bayi punggung





pijat bayi punggungDada – Katupkan kedua telapak tangan Anda (seperti tapak Budha), lalu letakkan pada dadanya dalam keadaan seperti itu. Secara perlahan, buat gerakan ke arah luar tubuh bayi, sehingga telapak tangan yang terkatup secara perlahan terbuka menghadap ke bawah, dan telapak tangan Anda akhirnya menempel dan berjalan di atas dadanya. Ulangi beberapa kali. 





Masih pada bagian dada, kali ini letakkan salah satu telapak tangan Anda dengan menghadap ke bawah, di daerah dada bayi, kemudian buatlah pijatan lembut ke bawah, ke arah pahanya. Buatlah gerakan ini secara bergantian, dengan tangan kanan dan kiri Anda.







Punggung – Balikkan tubuh bayi Anda secara perlahan, sehingga ia tengkurap. Posisi Anda berada di salah satu sisinya. Dengan menggunakan jari-jari tangan Anda, buatlah pijatan lembut melingkar dengan kedua tangan, dimulai dari bawah lehernya, sampai ke pantat si kecil. Pindahlah posisi Anda ke sisi sebelahnya lagi dan lakukan gerakan yang sama.







Masih pada bagian punggung, kali ini buatlah pijatan agak kuat dari sebelumnya, mulai dari bagian bahu, terus hingga ke kakinya.









Selamat mencoba

Tips memandikan bayi

Bagi seseorang yang baru saja mempunyai buah hati pertama kali, proses memandikan bayi tentunya akan menyenangkan sekaligus menakutkan.

Bagaimana tidak, si makhluk mungil yang tak berdaya itu kan sangat lemah, jadi Anda harus ekstra hati-hati. Untuk itulah perlu persiapan perlengkapan sebelum proses memandikan bayi. Perlengkapan Mandi Bayi yang Harus Anda Siapkan :

1. Bantal dan Handuk

Jika Anda hanya ingin melap bayi Anda, maka penggunaan bantal dan handuk akan sangat membantu proses ini, apalagi tangan Anda kan harus terus-menerus memegang si kecil. Letakkan bantal yang dibungkus dengan handuk dan baringkan bayi Anda di atasnya. Jangan lupa, kegiatan ini sebaiknya Anda lakukan dalam ruangan yang tertutup, agar bayi Anda tidak kedinginan.

2. Bak mandi bayi

Sebelum Anda membawa bayi Anda untuk dimandikan, pastikan bak mandi bayi sudah tersedia dan siap pakai. Anda dapat melapis dasarnya dengan handuk atau spons, agar bayi Anda merasa lebih nyaman dan juga aman. Penggunaan bak mandi ini biasanya untuk bayi yang sudah agak besar.

3. Kain waslap

Anda juga akan memerlukan kain waslap atau spons mandi untuk bayi. Mulailah membuka pakaiannya satu per satu agar ia tidak kedinginan. Basuh tubuhnya mulai dari bagian leher ke bawah.

4. Bola kapas

Bola kapas sangat membantu untuk membersihkan bagian sekitar mata bayi. Mulailah membersihkannya mulai dari bagian dalam matanya ke arah bagian luar. Gunakan bola kapas yang berbeda untuk setiap mata.

5. Handuk bertopi

Handuk bertopi sangatlah baik untuk mengeringkan bayi Anda setelah mandi. Ingatlah, jangan menggosok-gosokkan handuk tersebut ke badannya, karena nanti kulitnya bisa lecet. Cukup ditepuk-tepuk hingga kering.

6. Popok bersih

Sebelum Anda memakaikan baju kepadanya, sediakan dulu popok bersih untuknya.

7. Alkohol

Jika tali pusar bayi Anda masih menempel, maka Anda bisa menggunakan alkohol untuk menjaga kebersihannya. Namun begitu, sebaiknya tanyakan dulu pada dokter Anda apakah memang penggunaan alkohol tersebut dibolehkan untuk bayi Anda.

8. Produk kulit bayi

Banyak kontoversi seputar penggunaan lotion dan bedak untuk bayi. Yang jelas, hindari penggunaan produk yang menggunakan parfum, serta hindari pemakaian bedak bubuk, karena bisa menimbulkan gangguan pernafasan pada bayi Anda.

9. Sabun bayi

Pemakaian sabun, sebenarnya bisa menganggu stabilitas pH tubuh bayi Anda. Padahal, pH tubuhnya tersebut bisa membantu melindunginya dari berbagai kuman. Nah, apapun sabun bayi yang Anda pilih, usahakan untuk memilih produk yang bebas parfum dan hypoallergenic. Pemakaian sabun pun tidak perlu setiap hari… cukup 1 kali setiap minggu atau bahkan setiap 2 minggu, hingga bayi Anda tumbuh lebih besar dan berinteraksi dengan lebih banyak kotoran.

10. Shampoo bayi

Pilihlah yang tidak perih buat matanya. Gunakan shampoo 1 atau 2 kali setiap minggu. Caranya, jatuhkan 2 atau 3 tetes shampoo pada kepala bayi Anda, lalu gosoklah kulit kepalanya secara perlahan-lahan.

11. Gunting kuku

Setelah ia mandi, kukunya menjadi sangat lunak. Makanya ini merupakan waktu yang baik untuk merapihkan kukunya.

12. Sikat halus

Untuk membersihkan kerak atau kotoran yang melekat di kulit kepala bayi Anda, gunakanlah sikat yang sangat halus. Anda bisa melakukannya setiap hari, setelah mandi.

Selamat mencoba

Perkembangan Bayi Usia 10 Bulan

Apa saja yang bisa dilakukan oleh bayi usia 10 bulan dan apa saja yang penting untuk ketahui :
Mobilitas Tinggi
Bayi seusia ini biasanya sudah sangat aktif bergerak ke sana kemari. Makanya Anda harus ekstra hati-hati serta harus jaga stamina. Maklum lumayan capek juga kan kalau harus mengikuti mobilitas bayi. Dia normalnya sudah bisa merangkak dengan cepat, serta bisa duduk dengan mudah dari posisi apapun.
Berkeliling
Kemungkinan besar dia pun sangat senang berjalan dengan berpegangan entah pada sisi meja, kursi, ataupun perabot lainnya yang tidak terlalu tinggi. Sebagian bayi lain mungkin baru bisa mengangkat tubuhnya dari posisi duduk ke posisi berdiri, dengan cara berpegangan ke sisi meja atau kursi.
Terkadang ia akan bereksperimen dengan menggunakan satu tangannya untuk mengambil mainan yang ada di lantai, atau bahkan ia akan berani melepaskan kedua pegangannya untuk berdiri.
Baby Walker
Penggunaan baby walker sampai saat ini masih kontroversial. Kebanyakan ahli tidak mendukung penggunaannya, karena justru membuat bayi Anda lamban bisa berjalan. Lebih baik Anda memberi semangat kepada si kecil untuk berjalan dengan mendorong-dorong kursi plastik kecil atau yang sejenisnya.
Bagaimana Jika Bayi Anda Belum Bisa Merangkak
Jangan langsung panik.
Banyak juga lho bayi yang perkembangan motoriknya tidak terlalu cepat, tapi sebenarnya ia banyak menyerap informasi. Bayi seperti ini lebih senang menjadi pengamat.
Ada juga bayi pada usia 10 bulan yang berpindah tempat dengan cara ngesot, atau menyeret pantatnya, atau merayap di atas perutnya.
Yang perlu Anda ingat adalah, Anda jangan terlalu memaksakan bayi Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak menarik baginya. Lebih baik Anda mendukung apa yang menjadi kesukaannya. Jika memang perkembangan motoriknya ternyata sangat lamban, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda.
Permainan Mendidik
Salah satu permainan yang baik untuk bayi berumur 10 bulan adalah ciluk-ba. Cobalah Anda mengajaknya bermain ciluk-ba dengan berbagai variasi. Permainan sederhana ini selain mengasyikkan, juga bermanfaat bagi perkembangan kognitif si kecil, serta sangat baik untuk mempererat hubungan Anda dengannya.

sumber : tipsbayi.com

Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan

Perkembangan bayi yang mencolok di usia ini :
Berbagi
Bayi pada usia ini sudah mulai “keluar” dari kesendiriannya dan belajar berbaur dengan teman-teman seusianya. Salah satu proses yang akan mulai dipelajari oleh bayi Anda adalah konsep berbagi. Mungkin Anda pernah melihat kejadian yang serupa dengan kejadian berikut…
Bayi Anda sedang bermain bersama bayi lain seusianya. Ketika ia bermain dengan sebuah mainan, ternyata ada bayi lain yang tertarik dengan mainan tersebut. Sejurus kemudian, bayi tadi langsung menghampiri bayi Anda, memegang mainannya dan merebutnya dari tangan buah hati Anda!
Bayi Anda berteriak kesal, lalu memandang ke arah Anda untuk meminta bantuan. Akhirnya orang tua kedua bayi pun turun tangan untuk melerai… “Yuk, kita berbagi…”
Nah, para ahli mengatakan bahwa bayi pada usia ini memang masih memiliki sifat egosentris. Mereka menganggap bahwa dunia “berputar” di sekeliling mereka dan sangatlah sulit bagi mereka untuk melihat berbagai hal dari sudut pandang orang lain. Itulah mengapa bayi pada tahap ini masih sulit untuk berbagi.
Lalu, bagaimana Anda menyikapi keadaan ini? Selain terus memberikan pengertian tentang konsep berbagi kepada si kecil, Anda bisa mengasah pemahamannya melalui kebiasaan bermain bersama anak-anak lain. Pemahaman bayi Anda akan berkembang melalui pengalaman dan interaksi. Pertama-tama dia akan belajar dengan mengamati keadaan di sekelilingnya. Dia akan memperhatikan bagaimana anak lain bermain dengan mainan tertentu, bagaimana tingkah laku anak-anak lain di sekelilingnya dan semua informasi ini akan diserap olehnya. Untuk mencegah terjadinya ‘keributan’ akibat perebutan mainan, sebaiknya Anda menyediakan beberapa pilihan mainan yang disesuaikan dengan jumlah bayi yang ada.
Berjalan
Setiap orang tua sangat menantikan “langkah pertama” yang dibuat oleh bayinya. Terdapat rentang usia tertentu dimana bayi mulai bisa berjalan. Sebagian bayi ada yang sudah bisa berjalan pada usia 10 bulan, sebagian lagi baru mulai berjalan pada usia 17 bulan. Jika Anda ingin membelikan sepatu untuk si kecil yang sudah bisa berjalan, maka pastikan Anda membeli sepatu yang bersol lentur, agar ia dapat menjejakkan kakinya dengan baik ketika terpeleset. Namun tetap, sebaiknya bayi Anda dibiarkan sebisa mungkin berjalan tanpa sepatu (sepanjang kondisi dan tempatnya tidak membahayakan), karena dengan begitu proses penguatan telapak kaki, pergelangan, serta otot-otot kakinya akan lebih cepat.
Memilih, Menyusun, Mengelompokkan
Jika Anda memiliki keranjang pakaian, Anda bisa memanfaatkannya untuk menghibur sekaligus mengasah kemampuan si kecil. Pada tahap ini, bayi biasanya sangat tertarik dengan kegiatan memindah-mindahkan benda dan membandingkan bentuk serta ukuran berbagai macam benda. Anda tinggal mendudukkan buah hati Anda di hadapan keranjang pakaian dan kumpulan benda-benda yang aman dimainkannya. Biarkan ia asyik dengannya sambil diawasi dari kejauhan.
Membaca
Walaupun bayi Anda merupakan tipe yang sangat aktif bermain, dia tetap akan sangat senang jika Anda duduk bersamanya dan membacakan buku kepadanya. Si kecil biasanya akan ikut berpartisipasi dengan caranya sendiri – membalikkan halaman, menunjuk gambar tertentu, memasukkan jarinya ke lubang kecil yang ada di buku, atau bahkan mengisap-isap bagian pojok buku. Jika bayi Anda hanya mampu bertahan beberapa detik untuk berkonsentrasi dan berinteraksi dengan buku, jangan menyerah. Jika kegiatan ini Anda rutinkan, beberapa detik kegiatan membacakan buku tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan otaknya. Dan memang, untuk bayi seusia ini, sangatlah normal jika ia hanya mampu bertahan dalam hitungan detik. Anda tidak perlu khawatir. Semakin dewasa, rentang waktu ini akan semakin meningkat !

Kesabaran Anda membacakan buku kepada bayi Anda dengan penuh kasih sayang akan sangat mempengaruhi perkembangan kognitifnya, termasuk kemampuan berbahasa.

sumber : tipsbayi.com

Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan

Perkembangan pada usia ini perlu mendapat perhatian yang lebih karena bayi akan lebih aktif, seperti :

Memanjat
Pada tahap ini, perkembangan motorik yang paling banyak ditemui pada bayi adalah merangkak, mengangkat badan dari posisi duduk hingga berdiri, serta memanjat.
Oleh sebab itu, jika terdapat tangga di rumah Anda, pastikan Anda memasang pengaman seperti pagar pada setiap mulut tangga, karena tempat ini akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi si kecil.
Bayi Anda akan senang dan merasa tertantang untuk memanjat tangga, naik ke atas kasur dan sebagainya untuk mengasah kemampuan memanjatnya ini. Untuk melakukannya, diperlukan koordinasi yang baik antara kaki serta kedua tangan untuk mengangkat tubuhnya. Namun untuk menuruni anak tangga, diperlukan waktu beberapa bulan lagi, karena jauh lebih sulit dibandingkan menaikinya.
Perhatikan Keamanan Rumah Anda
Pada tahap ini, Anda harus lebih hati-hati lagi dalam menata rumah Anda, karena bayi Anda akan mencoba memanjat ke atas berbagai perabotan rumah Anda. Jika Anda menidurkannya di ranjang bayi, maka pastikan dia tidak bisa memanjat keluar ranjangnya, karena ia belum memiliki kemampuan yang cukup untuk itu.
Pastikan pula dapur Anda aman untuk bayi Anda, karena ini merupakan tempat yang sangat menarik baginya untuk bereksplorasi. Berkaitan dengan dapur, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
  1. Kunci oven Anda. Bayi yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bisa saja membukanya dan bermain-main dengannya
  2. Hindari memasak sambil menggendong bayi Anda
  3. Jangan biarkan panci atau wajan berada di atas kompor dengan gagang/pegangan mengarah ke luar. Bayi Anda bisa menariknya ketika Anda lengah
  4. Kunci setiap lemari yang terjangkau olehnya, terutama yang berisi barang-barang yang bisa membahayakannya, seperti deterjen, kantung plastik, pecah belah, dan sebagainya
Sebaliknya, untuk membantu dan mendukung proses eksplorasi bayi Anda, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
  1. Sediakan 1 lemari khusus di dapur atau ruang makan Anda untuk si kecil. Dia akan senang membuka dan menutupnya
  2. Sediakan panci, wajan, gelas dan alat-alat masak yang aman baginya, sehingga ia akan senang bermain dan bereksplorasi dengannya
  3. Sediakan sendok kayu yang dapat digunakannya untuk memukul-mukul panci. Perhatikan bagaimana dia memegang sendok di tangan yang satu dan memukul-mukul panci dengan tangan yang lain
Makanan
Bayi pada usia ini biasanya sudah bisa menentukan makanan apa yang lebih ia sukai dibandingkan makanan lainnya. Anda mungkin akan melihat bayi Anda lahap memakan satu jenis makanan dan menolak jenis makanan yang lain. Terkadang mungkin ia akan bermain dengan makanan yang Anda berikan, atau malah membuangnya ke lantai.
Jika Anda orang tua baru dan bingung dengan keadaan ini, ada bagusnya jika Anda berbagi dengan orang tua lainnya yang sudah lebih berpengalaman, siapa tahu mereka punya tips-tips tertentu yang bisa Anda terapkan…
Satu hal yang perlu Anda perhatikan berkaitan dengan makanan adalah kemandirian bayi Anda. Pada tahap ini, keinginan si kecil untuk melakukan segala sesuatu sendiri semakin meningkat, termasuk dalam hal makan.
Terkadang yang membuat bayi Anda “protes” bukan makanan yang Anda berikan kepadanya, melainkan ketidakpedulian Anda terhadap keinginannya untuk bisa makan sendiri! Nah, sebagai jalan keluarnya, coba Anda berikan sendok bayi yang bisa dipegangnya. Selama Anda menyuapinya, biarkan ia memegang sendok tersebut. Dengan begini, Anda telah mendukung keinginan untuk mandiri pada buah hati Anda…
Alternatif lain adalah dengan memberikan makanan yang aman untuk dipegangnya, yang dikenal dengan finger food. Untuk menghindari bahaya tersedak, sebagai tahap awal Anda bisa memberikan potongan makanan yang sangat kecil dan lunak, yang bisa dengan mudah hancur dalam mulutnya. Biasanya buah atau sayur yang dikukus, cocok untuk ini.
Alasan lain yang bisa menyebabkan bayi Anda susah makan adalah tekstur makanan yang Anda berikan. Oleh karena itu, sebagian ahli menganjurkan untuk mulai beralih ke makanan yang lebih padat, sehingga bayi Anda terbiasa dengan makanan dengan berbagai tekstur dan mulai menyesuaikan untuk mengkonsumsi berbagai macam makanan.
Kecerdasan
  1. Dia sudah memahami konsep dasar berhitung. Sebuah penelitian dilakukan dengan cara menunjukkan flash card kepada beberapa bayi – 2 kali di sebelah kirinya dan 3 kali di sebelah kanannya. Ketika ini dilakukan berulang kali, maka ternyata selanjutnya, setelah flash card ditunjukkan kepada para bayi ini 2 kali di sebelah kiri, mereka akan menengok ke sebelah kanan, mengantisipasi flash card yang akan muncul di sebelah kanan!
  2. Dia mulai mahir meniru ekspresi wajah serta gerak-gerik Anda
  3. Dia semakin memahami, bahwa benda-benda yang tidak nampak oleh penglihatan mereka, bukan berarti benda itu tidak ada. Sebagai contoh, jika Anda menyelubungi sebuah buku dengan kain hingga tertutup seluruhnya, bayi Anda akan menyingkapkan kain tersebut untuk “membuktikan” bahwa buku tersebut ada!
  4. Dia sudah bisa menempatkan setiap benda, suara dan kejadian sesuai dengan kategorinya, berdasarkan pengalamannya selama ini.
Lain-lain
Walaupun bayi Anda sangat aktif bereksplorasi, namun ketahuilah bahwa dia tetap memerlukan Anda di sisinya. Dengan mengetahui bahwa Anda berada di dekatnya, ia akan merasa lebih percaya diri dan ia pun mengetahui bahwa ia bisa meminta bantuan Anda ketika ia memerlukannya.
Anda akan menjadi “pom bensin” baginya untuk “mengisi bensin” dan melanjutkan perjalanan eksplorasinya

sumber : tipsbayi.com

Perkembangan Bayi Usia 8 Bulan

Pada tahap ini, bayi Anda biasanya sudah berubah menjadi “sosok” yang sangat sibuk! Tangannya selalu bergerak ke sana kemari, dia semakin mahir memegang serta mengendalikan berbagai objek dan kemampuan koordinasi jarinya pun semakin membaik. Dia juga mulai bisa menggunakan jarinya untuk menekan-nekan bagian tertentu pada mainannya dan akan terus menyelidiki berbagai benda atau ruang kecil dengan jari-jemarinya.
Menunjuk & Menjangkau
Sebagian bayi sudah mulai menunjuk ke arah benda-benda. Mereka menggunakan jari-jari mereka untuk berkomunikasi dengan Anda dan menanyakan perihal benda-benda tersebut. Bayi Anda mungkin akan menunjuk ke arah sebuah benda sambil melihat ke arah Anda dan mengeluarkan suara. Pada saat ini, sebenarnya dia sedang bertanya kepada Anda, “Apa sih nama barang itu? Boleh nggak dipegang dan dimainkan?”
Kalau Anda melihat benda yang dipegang bayi Anda terjatuh dan menjauh darinya, jangan segera “tergoda” untuk mengambilkannya untuknya. Benda-benda yang menarik perhatiannya dan berada di luar jangkauannya, justru bisa menjadi “pancingan” yang baik untuk merangsang si kecil bergerak. Coba lihat reaksi bayi Anda dan usahanya untuk meraih benda tersebut… Apakah ia akan berguling? Apakah ia akan langsung menyergap ke arahnya?
Jika bayi Anda mulai kesal karena tidak bisa menjangkau benda tersebut, barulah sebaiknya Anda meletakkan benda tersebut di tempat yang dapat  terjangkau olehnya jika ia meregangkan badannya. Ketika dia berhasil mengambilnya, berikan pujian, lalu sebutkan nama benda tersebut dengan jelas beberapa kali dan usahakan agar dia memperhatikan gerakan mulut Anda ketika itu.
Merangkak & Berdiri
Bayi Anda mungkin mulai mencoba untuk berdiri sendiri, dengan cara berpegangan ke meja atau kursi lalu mengangkat badannya. Kemampuan ini tidak hanya memerlukan kaki yang kuat, tetapi bayi Anda juga harus mampu menemukan cara untuk membengkokkan lututnya. Dan ini tidak mudah untuk si kecil!
Seringkali, ketika dia sudah berhasil berdiri, dia akan kebingungan menemukan cara untuk duduk kembali. Tapi ini bukan masalah besar kebanyakan bayi akan menjatuhkan dirinya hingga terduduk kembali.
Perkembangan Emosional
Beberapa perkembangan emosional yang mungkin Anda temui pada bayi Anda:
  • - Dia mulai mengenal perbedaan antara wajah ceria dengan wajah sedih
  • - Dia mulai mengenal perbedaan suara ramah dengan suara kesal
  • - Dia lebih waspada dan hati-hati, karena ingatannya berkaitan dengan tempat/kejadian semakin kuat
  • - Dia mulai memahami berbagai hukum sebab akibat
Lain-lain
Coba hadapkan si kecil dengan cermin. Ia akan mulai menghubungkan refleksi pada cermin dengan dirinya. Bayi Anda juga mulai mengenali orang dan benda di sekitarnya melalui gambar-gambar dan menghubungkannya dengan yang asli.

sumber : tipsbayi.com


Perkembangan Bayi Usia 7 Bulan

Bayi pada usia ini biasanya sudah bisa duduk dan ia akan lebih banyak menghabiskan hari-harinya dalam posisi ini. Bahkan kebanyakan bayi berusia 7 bulan sudah bisa duduk dengan tanpa ditopang sama sekali. Tapi anda tetap harus mengawasinya dengan baik ketika ia duduk, sebab terkadang ia akan kehilangan keseimbangan dan terjerembab ke lantai. Ada baiknya jika ia didudukkan di tempat yang agak empuk tapi solid, atau Anda juga bisa meletakkan bantal-bantal di belakangnya untuk berjaga-jaga. Jika ia melihat benda-benda menarik yang berada dalam jangkauannya, ia akan mencoba untuk meraihnya. Bahkan jika ia sedang dalam posisi duduk, maka ia akan mulai menyondongkan tubuhnya ke depan. Tahap selanjutnya, ia akan berlutut sambil bertopang dengan kedua tangannya. Perkembangan ini merupakan kemajuan yang sangat baik dan akan menjadi “modal” bagi si bayi untuk merangkak.
Bayi Belum Bisa Merangkak? Tidak Perlu Khawatir…
Perlu Anda ketahui, para ahli menganggap bahwa “merangkak” itu sendiri BUKAN merupakan suatu pencapaian yang harus dilalui oleh setiap bayi. Makanya, jangan heran kalau ada bayi yang bisa berjalan TANPA sebelumnya bisa merangkak terlebih dahulu. Bayi seperti ini melewatkan fase merangkak. Bahkan sebagian bayi ada juga yang baru bisa merangkak menjelang usia 1 tahun.
Yang merupakan sebuah pencapaian adalah melihat benda-benda yang berada di luar jangkauan si bayi dan berusaha untuk mendapatkannya. Apabila bayi Anda sudah menunjukkan “gejala” ini, berarti ia sedang memperbaiki perkembangan kognitif dan motoriknya.
Dalam usahanya mengambil benda yang berada di luar jangkauan, si bayi mungkin akan merayap di atas perutnya, ada juga yang sambil dalam posisi duduk beringsut-ingsut di atas pantatnya menghampiri benda tadi, ada pula yang merangkak, bahkan sebagian kecil bayi ada yang mencoba berdiri tegak dan berjalan untuk berusaha mengambil benda tersebut. Semua ini bisa terjadi pada usia 7 bulan…
Amankan Rumah Anda
Karena pada tahap ini bayi Anda normalnya sudah memiliki mobilitas yang tinggi dan sudah mulai “merambah” ke seputar rumah, maka pastikan Anda membuat rumah Anda aman untuknya. Diantara hal yang bisa Anda lakukan:
- Tutuplah stop kontak yang mungkin terjangkau oleh bayi Anda
- Tutupi ujung-ujung tajam yang terdapat pada meubel di rumah Anda yang dapat terjangkau olehnya
- Perhatikan kalau ada bagian meubel yang rusak yang bisa membahayakannya
- Berikan semacam pagar pendek pada mulut tangga yang ada di rumah Anda
Gelisah Menghadapi Orang Asing
Pada rentang usia 6-12 bulan, bayi biasanya akan menimbulkan reaksi negatif jika bertemu dengan orang asing. Kondisi ini bisa dikenal dengan istilah Stranger Anxiety. Biasanya dia akan rewel, berulah, atau bahkan menangis jika bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenalnya. Ini merupakan proses yang normal, karena pada usia ini bayi sudah mulai mengenal dengan baik siapa-siapa orang yang dekat dengannya dan siapa yang tidak.
Kalau bayi Anda tiba-tiba menangis ketika bertemu dengan orang yang asing baginya, maka Anda tidak perlu memarahinya. Bahkan ada sebagian orang tua yang “menyalahkan” bayinya dengan mengatakan kepada orang tersebut, “Waduh, maaf ya Bu… si Halsa memang suka bertingkah kalau ketemu orang baru!”. Ini merupakan pendekatan yang kurang tepat !
Yang seharusnya Anda lakukan adalah menghibur bayi Anda. Anda bisa mengatakan, “Halsa, ini kan Paman Ahmad… Paman Ahmad pengen sekali ketemu dengan Halsa…”. Jika ia masih belum mau dekat, maka jangan dipaksa. Nantinya, dengan melihat keakraban Anda dengan “si orang asing”, bayi Anda pun akan merasa aman dengan kehadirannya.
Susah Berpisah
Bayi pada tahap ini juga sudah mulai “lengket” dengan ibunya dan susah berpisah. Cara mengatasi hal ini adalah dengan menumbuhkan rasa aman dan percaya si bayi pada orang-orang dekat Anda. Jika ia sudah mulai dekat dengan Bibinya, misalnya, maka coba Anda tinggalkan mereka sebentar. Namun, pastikan Anda “berpamitan” dulu kepada si kecil. Jangan pernah menyelinap pergi tanpa memberitahu bayi Anda. Dengan demikian, Anda melatih bayi Anda untuk memiliki percaya diri. Setiap bayi memiliki perkembangan yang UNIK – termasuk bayi Anda! Jika bayi Anda ternyata perkembangannya pada usia ini tidak sama persis dengan apa yang kami jelaskan di atas, maka jangan terburu-buru panik. Kecuali jika memang Anda merasa bahwa perkembangannya amat sangat lambat dan mulai mengkhawatirkan, kami sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan Dokter Anak Anda.

sumber : tipsbayi.com

Perkembangan Bayi Usia 5-6 Bulan

Beberapa hal penting tentang perkembangan bayi normal sejak usia 5-6 bulan, berikut lebih detailnya :
Bulan Ke-5
Pada tahap ini biasanya bayi akan bereksperimen untuk membuat berbagai suara dengan menggunakan lidah dan bibir mungilnya. Dia sedang mempelajari suara-suara apa saja yang bisa dibuatnya dan ini sebenarnya merupakan awal dari kemampuan berbahasa. Jangan bosan ya kalau si kecil selau mengulang-ngulang suara atau bunyi yang sama. Untuk sebagian besar bayi, pada masa ini pula mereka pertama kali mengeluarkan suara ketika tertawa! Cobalah memberikan tanggapan setiap kali bayi Anda tertawa atau bersuara dengan mulutnya. Dengan begini dia akan bersemangat untuk terus berusaha berkomunikasi dengan Anda. Bahkan jangan kaget kalau ternyata si kecil bisa mengeluarkan suara atau bunyi yang berbeda untuk memberitahu Anda bahwa dia lapar, lelah, atau sekedar ingin bermain. Berkaitan dengan perkembangan fisiknya, banyak bayi pada tahap ini yang sangat menyukai untuk ditegakkan dalam posisi duduk. Untuk pertama kalinya, kemungkinan besar dia akan duduk dengan condong ke depan dan bertopang pada tangannya. Punggungnya pun akan terlihat melengkung. Untuk mengatasinya, Anda bisa menyandarkannya ke bantal, atau ke tubuh Anda. Jika Anda membiasakannya dalam posisi duduk, si kecil akan bertambah kuat dan stabil setiap harinya. Pada tahap ini, Anda juga bisa mengenalkan gelas bermoncong (sippy cup) kepada bayi Anda. Pilihkan gelas yang memiliki 2 pegangan, untuk memudahkannya minum. Pada awalnya, tentu saja akan lebih banyak air minum yang tumpah daripada yang masuk ke mulutnya, tapi tidak mengapa ini kan sebuah proses. Dia juga mungkin akan senang membanting dan memukul-mukulkan gelasnya ke lantai atau meja, karena menyukai bunyi yang ditimbulkannya.

Bulan Ke-5
Anjuran untuk memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah setelah bayi Anda melewati usia 6 bulan. Bahkan menurut DSA, sebenarnya gizi bayi akan tercukupi dengan ASI hingga ia berusia 9 bulan. Namun memang sebagian bayi pada usia 5-6 bulan ada sudah mulai “penasaran” melihat apa yang dimakan oleh orang tuanya. Lalu, kapan sebenarnya bayi Anda SIAP menerima Makanan Pendamping ASI? Berikut antara lain tanda-tandanya:
  1. Sudah mulai tertarik melihat makanan. Jika dia sudah mulai memperhatikan makanan yang ada di piring Anda, bahkan mencoba untuk meraihnya dan memasukkannya ke mulutnya, ini berarti dia sudah mulai tertarik dengan makanan…
  2. Bayi Anda sudah bisa menegakkan kepalanya dengan baik. Kalau belum bisa, sebaiknya Anda menunda memberikan Makanan Pendamping ASI kepadanya
  3. Jika bayi Anda sudah bisa memasukkan makanan dengan lidahnya ke bagian belakang mulutnya, berarti ia sudah siap
  4. Bibir bagian bawah bayi Anda juga sudah harus bisa “mengambil” makanan yang ada di sendok
  5. Usus bayi Anda sudah harus bisa mencerna makanan yang masuk dengan baik
Jika setiap kali Anda mencoba menyuapkan makanan kepada si kecil dan lidahnya terus mendorong makanan tersebut keluar, berarti dia belum siap diberi Makanan Pendamping ASI. Kalau begitu, jangan dipaksa.
Makanan Pertama
Jika bayi Anda sudah siap diberi Makanan Pendamping ASI, apa yang sebaiknya Anda berikan pertama kali?
Anda bisa mencoba:
- Sereal yang dicampur dengan ASI atau susu formula
- Pure pisang
- Pure kentang
- Pure apel
- Pure wortel
Perhatikan reaksinya setelah pemberian Makanan Pendamping ASI. Jika tidak ada gangguan pencernaan atau tanda-tanda alergi, maka menunya bisa Anda teruskan. Memang sangat mudah untuk menyadari berbagai perkembangan fisik yang “besar”, seperti ketika bayi Anda pertama kali bisa duduk, berguling dan mengangkat tangannya tanda minta digendong. Namun sebenarnya banyak juga lho perkembangan fisik “kecil” yang terjadi saat bayi berusia 6 bulan…
Diantaranya, saat ini bayi sedang belajar menggunakan jari-jemarinya, baik untuk masing-masing jarinya, maupun dalam bentuk kerjasama antara satu jari dengan jari lainnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan si kecil dengan jari-jarinya:
- Memukul
- Menggenggam dan menggoyang-goyangkan berbagai benda
- Mengambil dan membawa mainannya ke mulutnya
- Mengambil benda-benda berukuran kecil menggunakan ibu jari dan telunjuknya/jari tengahnya
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
Penglihatan bayi Anda pada tahap ini sudah sangat baik dan dia sudah bisa melihat sebutir kacang di atas lantai yang terletak di seberang ruangan. Dengan koordinasi jari-jarinya yang membaik, Anda harus ekstra hati-hati, jangan sampai benda yang berceceran di lantai membuat si kecil tersedak…
Ingat, setiap bayi memiliki perkembangan yang unik. Sebagian bayi ada yang menunjukkan perkembangan motorik halus yang drastis, sebagian lebih terlihat menonjol dengan motorik kasarnya, ada bayi yang gesit dan sudah bisa merayap di atas perutnya pada tahap ini, sementara sebagian lagi lebih suka duduk diam dan mengamati apa yang terjadi di sekitarnya… setiap bayi adalah unik!
Alergi Terhadap Makanan
Sebagian Anda mungkin ada yang bayinya sudah atau baru mulai menerima MPASI (Makanan Pendamping ASI) pada tahap ini. Jika ya, maka perhatikan jika ada reaksi alergi dari si kecil terhadap makanan yang Anda berikan, terutama jika Anda atau keluarga Anda memiliki kelainan ini.
Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah tanda-tanda alergi terhadap makanan yang timbul pada bayi Anda, seperti:
- Sesak napas
- Hidung tersumbat
- Mata berair
- Bercak pada kulit
- Diare
Jika ini terjadi, maka sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter anak Anda.
Sebagai langkah aman, Anda bisa memberikan makanan yang memiliki resiko sangat kecil dalam menimbulkan alergi, seperti kentang manis dan sereal beras.
Hindari makanan yang sering menimbukan alergi seperti:
- Produk susu olahan
- Coklat
- Putih telur
- Kacang
- Kedelai
Satu hal lagi – jika memang bayi Anda terbukti secara medis alergi terhadap bahan makanan tertentu, pastikan Anda membaca label pada setiap makanan kemasan yang Anda beli untuknya!


Sumber : tipsbayi.com

Perkembangan Bayi Usia 0-4 Bulan

Beberapa hal penting tentang perkembangan bayi normal sejak usia 0-4 bulan, berikut lebih detailnya :
Bulan ke-1
Jangan panik kalau bagian punggung atau pantat si kecil ada kulit yang biru seperti lebam, atau keabu-abuan. Bercak ini biasanya hilang setelah usianya melewati 1 tahun.
Jangan panik juga jika bentuk kepala bayi Anda kurang simetris, karena ia baru saja melewati jalan yang sempit, yaitu pinggul sang ibu. Matanya mungkin akan tampak sedikit membengkak, hidungnya masih sangat pesek dan kupingnya terlihat agak aneh. Dia akan terus “memperbaiki” penampilannya. Bahkan pada sebagian bayi, Anda bisa melihat bagian lunak di bagian atas kepalanya berdenyut. Ini masih termasuk normal. Pada beberapa hari pertama, mata si kecil biasanya akan terus menutup. Setelah itu matanya akan mampu terus terbuka untuk waktu yang lebih lama. Ia akan bisa melihat wajah Anda pada jarak sekitar 20 cm.Pada tahap ini bayi bisa menggerakkan dan memutar kepalanya untuk mencari susu ibunya, bisa meregangkan tangannya, serta mengenggam jari Anda dengan kepalan tangannya.
Bulan ke-2
Pada tahap ini gerakan tubuhnya akan semakin membaik. Ia bisa menggapai benda-benda yang menarik perhatiannya, bisa memegang benda kecil dengan gengamannya walapaun hanya sebentar, bahkan ia sudah bisa menepuk-nepuk benda yang disenanginya. Cobalah tersenyum kepadanya jangan kaget kalau ia tersenyum balik kepada Anda. Coba pula membuat berbagai bunyi di dekatnya tanpa membuatnya terkejut. Sebagian bayi akan mendengarkan bunyi tersebut dengan seksama, sementara sebagian lainnya mungkin malah akan menangis. Pada akhir tahap ini, sebagian bayi sudah mulai bisa mengangkat kepalanya dan mencoba melihat ke sekeliling ruangan. Jika bayi Anda senang, maka ia akan membuat berbagai respon, seperti memandang wajah Anda, mencoba meraih Anda dengan tangannya, tersenyum dan mengoceh.
Sebaliknya, jika ia sedang kesal, maka respon yang dibuatnya antara lain memalingkan wajahnya dari Anda, menangis, meronta, serta bernafas dengan cepat. Si kecil juga sudah mulai suka bereksplorasi menggunakan mulutnya dengan menghisap apa saja yang bisa dan nyaman untuk dihisap. Ia mulai banyak bereksperimen dengan suaranya, serta jarak pandangnya pun bertambah hingga beberapa meter ke depan.
Bulan ke-3
Si kecil sudah semakin kuat mengangkat kepalanya jika Anda baringkan ia dalam posisi tengkurap. Bahkan tidak jarang yang sudah bisa mengangkat badannya sedikit pada posisi ini. Ia pun semakin mahir menggunakan tangannya. Ia akan senang menyentuh, memegang, serta memukul-mukul dengan kedua tangannya. Ia juga akan sangat menyukai melihat bayangannya sendiri di cermin. Pada tahap ini, bayi akan mulai mengenali wajah orang dekatnya dan berbagai benda yang akrab dengannya.
Bulan ke-4
Bayi Anda akan mengamati berbagai ekspresi wajah Anda dan menirunya. Sebagian bayi ada yang sudah bisa berguling ke posisi tengkurap sendiri pada tahap ini. Namun akan lebih mudah baginya untuk berguling dari posisi tengkurap ke posisi terlentang. Sebagian bayi ada yang sudah mulai muncul giginya pada tahap ini, walaupun ini sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Demikianlah garis besar perkembangan bayi Anda sejak usia 0-4 bulan. Yang perlu Anda ingat adalah bahwa setiap bayi memiliki tahapan perkembangan yang unik. Jika bayi Anda agak lamban perkembangannya, jangan langsung panik kebanyakan masih berada dalam batasan kewajaran.

sumber : tipsbayi.com
 

Sponsor

Cerita cerita lucu

Cerita lucu

Template Information

Karawang

karawang
">Index »'); document.write('

More kode warna » ?max-results=10">Label 6

');
    ?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
">See all post »'); document.write('

More kode warna » ?max-results=10">Label 11

'); document.write(" ?max-results="+numposts3+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts3\"><\/script>");
">See all post »'); document.write('

More kode warna » ?max-results=10">Label 12

'); document.write(" ?max-results="+numposts3+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts3\"><\/script>");
">Index »'); document.write('

imgr = new Array(); imgr[0] = "http://photoserver.ws/images/xkRt4c7bf67561042.jpg"; imgr[1] = "http://photoserver.ws/images/xkRt4c7bf67561042.jpg"; imgr[2] = "http://photoserver.ws/images/xkRt4c7bf67561042.jpg"; imgr[3] = "http://photoserver.ws/images/xkRt4c7bf67561042.jpg"; imgr[4] = "http://photoserver.ws/images/xkRt4c7bf67561042.jpg"; showRandomImg = true; boxwidth = 298; cellspacing = 8; borderColor = ""; bgTD = "#000000"; thumbwidth = 40; thumbheight = 40; fntsize = 12; acolor = "#666"; aBold = false; icon = " "; text = "Komentar"; showPostDate = false; summaryPost = 40; summaryFontsize = 10; summaryColor = "#666"; icon2 = " "; numposts = 5 ; home_page = "http://wisatalternatif.blogspot.com/"; ?max-results=10">Label 10

');
    ?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");

Tips bloging

More kode warna »

Template Information

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Priyayi Alit blogger Karawang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger