Berbagi
Bayi pada usia ini sudah mulai “keluar” dari kesendiriannya dan
belajar berbaur dengan teman-teman seusianya. Salah satu proses yang
akan mulai dipelajari oleh bayi Anda adalah konsep berbagi. Mungkin Anda
pernah melihat kejadian yang serupa dengan kejadian berikut…Bayi Anda sedang bermain bersama bayi lain seusianya. Ketika ia bermain dengan sebuah mainan, ternyata ada bayi lain yang tertarik dengan mainan tersebut. Sejurus kemudian, bayi tadi langsung menghampiri bayi Anda, memegang mainannya dan merebutnya dari tangan buah hati Anda!
Bayi Anda berteriak kesal, lalu memandang ke arah Anda untuk meminta bantuan. Akhirnya orang tua kedua bayi pun turun tangan untuk melerai… “Yuk, kita berbagi…”
Nah, para ahli mengatakan bahwa bayi pada usia ini memang masih memiliki sifat egosentris. Mereka menganggap bahwa dunia “berputar” di sekeliling mereka dan sangatlah sulit bagi mereka untuk melihat berbagai hal dari sudut pandang orang lain. Itulah mengapa bayi pada tahap ini masih sulit untuk berbagi.
Lalu, bagaimana Anda menyikapi keadaan ini? Selain terus memberikan pengertian tentang konsep berbagi kepada si kecil, Anda bisa mengasah pemahamannya melalui kebiasaan bermain bersama anak-anak lain. Pemahaman bayi Anda akan berkembang melalui pengalaman dan interaksi. Pertama-tama dia akan belajar dengan mengamati keadaan di sekelilingnya. Dia akan memperhatikan bagaimana anak lain bermain dengan mainan tertentu, bagaimana tingkah laku anak-anak lain di sekelilingnya dan semua informasi ini akan diserap olehnya. Untuk mencegah terjadinya ‘keributan’ akibat perebutan mainan, sebaiknya Anda menyediakan beberapa pilihan mainan yang disesuaikan dengan jumlah bayi yang ada.
Berjalan
Setiap orang tua sangat menantikan “langkah pertama” yang dibuat oleh
bayinya. Terdapat rentang usia tertentu dimana bayi mulai bisa
berjalan. Sebagian bayi ada yang sudah bisa berjalan pada usia 10 bulan,
sebagian lagi baru mulai berjalan pada usia 17 bulan. Jika Anda ingin membelikan sepatu untuk si kecil yang sudah bisa
berjalan, maka pastikan Anda membeli sepatu yang bersol lentur, agar ia
dapat menjejakkan kakinya dengan baik ketika terpeleset. Namun tetap,
sebaiknya bayi Anda dibiarkan sebisa mungkin berjalan tanpa sepatu
(sepanjang kondisi dan tempatnya tidak membahayakan), karena dengan
begitu proses penguatan telapak kaki, pergelangan, serta otot-otot
kakinya akan lebih cepat.
Memilih, Menyusun, Mengelompokkan
Jika Anda memiliki keranjang pakaian, Anda bisa memanfaatkannya untuk
menghibur sekaligus mengasah kemampuan si kecil. Pada tahap ini, bayi
biasanya sangat tertarik dengan kegiatan memindah-mindahkan benda dan
membandingkan bentuk serta ukuran berbagai macam benda. Anda tinggal
mendudukkan buah hati Anda di hadapan keranjang pakaian dan kumpulan
benda-benda yang aman dimainkannya. Biarkan ia asyik dengannya sambil
diawasi dari kejauhan.
Membaca
Walaupun bayi Anda merupakan tipe yang sangat aktif bermain, dia
tetap akan sangat senang jika Anda duduk bersamanya dan membacakan buku
kepadanya. Si kecil biasanya akan ikut berpartisipasi dengan caranya
sendiri – membalikkan halaman, menunjuk gambar tertentu, memasukkan
jarinya ke lubang kecil yang ada di buku, atau bahkan mengisap-isap
bagian pojok buku. Jika bayi Anda hanya mampu bertahan beberapa detik untuk
berkonsentrasi dan berinteraksi dengan buku, jangan menyerah. Jika
kegiatan ini Anda rutinkan, beberapa detik kegiatan membacakan buku
tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan otaknya. Dan
memang, untuk bayi seusia ini, sangatlah normal jika ia hanya mampu
bertahan dalam hitungan detik. Anda tidak perlu khawatir. Semakin
dewasa, rentang waktu ini akan semakin meningkat !Kesabaran Anda membacakan buku kepada bayi Anda dengan penuh kasih sayang akan sangat mempengaruhi perkembangan kognitifnya, termasuk kemampuan berbahasa.
sumber : tipsbayi.com